Mohon Maaf, Kemitraan Lele Suramadu sementara ini per 21-02-2013 "Bersifat Tertutup" (Terbatas Mitra-Mitra Lama Terpilih).

Senin, 20 Juni 2011

Harga Lele Termahal Rp.65 Ribu

Duta besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, mengatakan bahwa Swiss sangat menggandrungi lele dari Indonesia. Dan mereka berani membeli lele import Indonesia dengan harga Rp.65 ribu Per Ekor!, Bukan perkilo! seperti kebanyakan satuan harga lele di Indonesia. Itu adalah harga saat tanggal 3 Juni 2011. Sayangnya permintaan Swiss sebanyak 53 ribu ton lele ini cuma mampu dipenuhi produsen lele sebatas 3 ribu ton saja pertahun. Jika ada yang berminat, silakan saja menghubungi kedutaan Indonesia di Swiss atau ikut serta di Swiss Import Promotion Program Organisation. Pak Dubes langsung yang akan bantu produsen lele.

8 komentar:

  1. UD. NABILA LELE

    Kami petani lele dari Sleman-Yogyakarta yang sudah berpengalaman. Kami menjual induk dan bibit lele sangkuriang berbagai ukuran. Melayani pengiriman keluar kota dan luar pulau. Alamat : Jl. Kaliurang Km 13,5 Sleman-Yogyakarta.
    Bibit lele yang kami hasilkan adalah bibit lele berkualitas, telah terbukti dengan penanganan yang baik dan benar bibit lele hasil dari produksi kami dapat berkembang dengan baik dan cepat pertumbuhannya. Berikut kami informasikan data dari tempat usaha pembibitan lele kami :
    Jenis : Sangkuriang (Sertifikat)
    Sistem : Intensif.
    Pemijahan : Alami.
    Sumber air : Air tanah / sumur.
    Kolam : Terpal dan semen
    Pakan : Cacing sutra.
    Pengangkutan:Dikemas dlm kotak styrofoam penahan panas, tahan sampai 17 jam.
    Kota tujuan : Seluruh Indonesia.
    Kapasitas pengiriman :
    UKURAN : KAPASITAS / Ekor / BOX :
    2-2 cm : 15.000.
    2-3 cm : 8.000.
    3-4 cm : 7.000.
    3-5 cm : 5.000.
    4-6 cm : 4.000
    5-7 cm : 3.000
    Induk : 15.
    Untuk informasi harga murah berkualitas silahkan contak person Andy 085753563403 / 081227354545, kunjungi blog kami di www.mbenih.blogspot.com atau datang langsung ke lokasi pembibitan kami di Jl.Kaliurang Km 13,5 Sleman (10 meter selatan Honda AHASS)
    Datang….Lihat dan tentukan keputusan yang terbaik bagi anda…..

    Catatan :
    Cara mempersiapkan air kolam terpal/semen sebelum bibit ditebar :
    a) Masukkan air setinggi 20 cm dengan cara dipancurkan
    b) Tebar garam ikan/garam grasak 100 g / m2
    c) Diamkan selama 3 hari
    d) Tambah volume air sesuai ukuran bibit
    e) Masukkan pupuk urea 10 g / m2 atau pupuk organik cair dan katalis plankton (probiotik) yang mengandung bakteri nitro (Em4, Sell multi) dosis 10 ml / m2
    f) Diamkan selama 5 hari sampai air berubah warna bening kehijauan dan bibit siap ditebar.

    BalasHapus
  2. Tersebut diatas, adalah cara pemupukan kolam ala sleman, yogya. Thanks sudah promo disini Mas Andy.

    BalasHapus
  3. kalo lele itu ukuran berapa mas?

    BalasHapus
  4. informasi dari eksportir dari lamongan, ukuran lelenya 1,5 kg/ekor

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. Sekedar saran buat Mas Winafriman, jika memang serius menggarap pasar eksport, Mas Winafriman wajib membaca Surat LoI ( Letter of Inquiry ) dari perusahaan importir. Pada surat tersebut akan dijelaskan dengan detail spesifikasi ikan lele yang diminta, baik bobot, ukuran, kemasan dan lain sebagainya.
      Pada umumnya lele yang dieksport terlalu spesifik, tidak lajim serta sulit bila dijual di pasar domestik / pasar lokal.
      Oleh karenanya cukup beresiko, jika kita menyediakan lele untuk eksport, sementara buyer kita tidak jelas atau buyer kita hanyalah pedagang perantara, dan tidak ada LoI yang akan jadi pegangan dalam pembuatan kontrak ataupun pegangan bila terjadi perselisihan.
      Jadi, benar tidaknya info, hanya LoI yang bisa menjawab. Bukan katanya media, seseorang, iklan atau kabar2 lainnya.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Sekedar saran buat Mas Winafriman, jika memang serius menggarap pasar eksport, Mas Winafriman wajib membaca Surat LoI ( Letter of Inquiry ) dari perusahaan importir. Pada surat tersebut akan dijelaskan dengan detail spesifikasi ikan lele yang diminta, baik bobot, ukuran, kemasan dan lain sebagainya.
      Pada umumnya lele yang dieksport terlalu spesifik, tidak lajim serta sulit bila dijual di pasar domestik / pasar lokal.
      Oleh karenanya cukup beresiko, jika kita menyediakan lele untuk eksport, sementara buyer kita tidak jelas atau buyer kita hanyalah pedagang perantara, dan tidak ada LoI yang akan jadi pegangan dalam pembuatan kontrak ataupun pegangan bila terjadi perselisihan.
      Jadi, benar tidaknya info, hanya LoI yang bisa menjawab. Bukan katanya media, seseorang, iklan atau kabar2 lainnya.

      Hapus